HIBRIDISASI
1. Teori Hibridisasi
Hibridisasi merupakan proses perhitungan matematika
yang menggabungkan orbital-orbital atom membentuk orbital atom baru yang
disebut orbital hibrida. Orbital
hibrida menggambarkan distribusi elektron lebih mendekati kenyataan pada
atom-atom yang berikatan secara kimia.
Terdapat 3 jenis hibridisasi yaitu
1.
Hibridisasi sp3
HIbridisasi sp3 menjelaskan struktur molekul
tetrahendral. Hibridisasi satu orbital s dan tiga orbital p(px,py,pz) yang
menghasilkan empat orbital sp3.
2.
Hibridisasi sp2
Hibridisasi sp2 menjelaskan struktur molekul trigonal
planar. Hibridisasi satu orbital s dan 2 orbital p yang menghasilkan tiga
orbital sp2
3. Hibridisasi
sp
HIbridisasi sp menjelaskan struktur molekul linier.
Hibridisasi satu orbital s dan satu orbital p yang menghasilkan 2 orbital sp.
Perlu diingat bahwa teori hibridisasi orbital atau
juga disebut pembauran/blasteran/pembastaran orbital adalah penjelasan teori
mengenai geometri suatu molekul. Jika suatu molekul diketahui geometrinya maka
dapatlah dijelaskan hibridisasi yang terjadi. Geometri molekul/ion adalah
geometri suatu molekul atau ion yang terbentuk oleh atom-atom yang terikat
tidak termasuk pasangan elektron bebas. Teori VSEPR dapat digunakan untuk
memperkirakan hibridisasi yang terjadi pada suatu molekul. Suatu hal yang sulit
jika senyawa yang belum diketahui geometrinya ditanyakan ion pusatnyamengalami
hibridisasi apa. Hal ini juga sering membingungkan, kecuali moleku-moleku yang
sederhana.
Sebagai contoh senyawa metana (CH4). Dalam
molekul metana, masing-masing atom H terletak di ujung tetrahedral (berbidang
4) yang simetris (teratur) seperti gambar berikut:
Masing-masing ikatan karbin hidrogen mempunyai jarak
yang sama yaitu 1,1 A dan sudut antara setiap pasang elektron adalah 109,50.
Struktur metana tetrahedral tersebut sesuai dengan harapan teori domain
elektron (VSEPR) dengan 4 pasang elektron ikatan dan tidak ada (0) pasangan
elektron bebas.
Karbon bernomor atom 6 dengan konfigurasi elektron: 1s22s22p2.
Konfigurasi elektron atom karbon tersebut dapat diilustrasikan seperti:
Dalam atom karbon tersebut, terdapat dua orbital p
yang masing-masing mengandung elektron, yaitu 2px1 dan 2py1.
Oleh karena itu, kedua orbital p tersebut dapat bergabung dengan dua atom
hidrogen membentuk senyawa CH2. Akan tetapi kenyataannya suatu atom
karbon dapat mengikat 4 atom hidrogen. Hal ini dapat terjadi jika sebuah
elektron 2s dipindahkan ke orbital yang lebih tinggi (dipromosikan), yaitu
orbital 2pz yang masih kosong. Dengan demikian, tersedia 4 orbital
yang masing-masing mengandung sebuah elektron tunggal, yaitu: 2s1,
2px1, 2py1, dan 2pz1
seperti diilustrasikan gambar berikut:
Keempat elektron tunggal tersebut dapat membentuk
pasangan elektron dengan empat elektron tunggal dari 4 atom H sehingga
membentuk molekul CH4, seperti gambar berikut:
Ditinjau dari tingkat energinya, tingkat energi
orbital 2s lebih rendah dari pada energi orbital 2p. Jika ditinjau bentuk
orbitalnya, orbital 2s (bentuk bola) berbeda dengan orbital 2p (bentuk bola
terpilin). Adanya perbedaan tingkat energi dan bentuk orbital 2s dan 2p, secara
teori tentunya kedudukan ikatan C-H yang berasal dari orbital 2s tidak sama
dengan kedudukan ikatan C-H yang berasal dari orbital 2p.
Keadaan tetrahedral yang simetris dapat tercapai jika
orbital 2p sebelum mengadakan tumpang tindih (ikatan) dengan 4 orbital s dari
keempat atom H terlebih dahulu mengalami perubahan. 1 orbital s dan ketiga
orbitar p mengalami pembauran/blasteran/pembastaran/hibridisasi sehingga
menghasilkan 4 orbital hibrida sp3 yang berbentuk tetrahedral.
Bentuk hibrida yang terjadi dari hasil hibridisasi
orbital bergantung pada jenis orbital dan banyaknya orbital yang mengalami hibridisasi.
IKATAN RANGKAP KONJUGASI
Ikatan rangkap konjugasi adalah ikatan rangkap selang
seling dengan ikatan tunggal atau disebut juga elektronnya dapat
terdelokalisasi. ikatan rangkap memiliki energi yang lebih rendah, sehingga
mudah diputuskan, sebaliknya ikatan tunggal memiliki energi yang tinggi
sehingga susah untuk diputuskan. Konjugasi juga bisa disebut kestabilan
struktur. Konjugasi hanya terjadi pada senyawa-senyawa yang mempunyai ikatan
rangkap.
assalamualaikum wr wb
ReplyDeletesata Nia Paramita (A1C115015)
saya ingin bertanya kepada saudari,
bagaimana proses terbentuknya orbital hibrid melalui hibridisasi?
terimakasih.
waalaikumsalam wr wb
Deletesaya akan mencoba menjawab pertanyaan dari nia
Pembentukan orbital hybrid melalui proses hibridisasi adalah sebagai berikut :
1. Salah satu electron yang berpasangan berpromosi ke orbital yang lebih tinggi tingkat energinya sehingga jumlah electron yang tidak berpasangan sama dengan jumlah ikatan yang akan terbentuk. Atom yang sedemikian disebut dalam keadaan tereksitasi.
2. Penggabungan orbital mengakibatkan kerapatan elektron lebih besar di daerah orbital hybrid.
3. Terjadi tumpang tindih orbital hibrid dengan orbital atom lain sehingga membentuk ikatan kovalen atau kovalen koordinasi.
namun adapun yang harus diperhatikan dalam aturan hibridisasi yaitu:
1. Orbital yang bergabung harus mempunyai tingkat energi sama atau hampir sama
2. Orbital hybrid yang terbentuk sama banyaknya dengan orbital yang bergabung.
3. Dalam hibridisasi yang bergabung adalah orbital bukan electron
Assalamualaikum ayu, saya ingin bertanya mengenai materi yang sudah anda buat Mengapa teori hibridisasi orbital disebut juga disebut pembauran/blasteran/pembastaran orbital? Terima kasih
ReplyDeleteWAALAIKUMSALAM DITTA,
DeleteKarena hibridisasi itu sendiri adalah sebuah konsep bersatunya orbital-orbital atom membentuk orbital hibrid yang baru yang sesuai dengan penjelasan kualitatif sifat ikatan atom. Sehingga teori hibridisasi orbital disebut juga disebut pembauran/blasteran/pembastaran orbital. Konsep orbital-orbital yang terhibridisasi sangatlah berguna dalam menjelaskan bentuk orbital molekul dari sebuah molekul. Konsep ini adalah bagian tak terpisahkan dari teori ikatan valensi
Assalamualaikum ayu, langsung saja yang ingin saya tanyakan Pada resume di atas dikatan Konjugasi hanya terjadi pada senyawa-senyawa yang mempunyai ikatan rangkap. Mengapa demikian?
ReplyDeleteTerima kasih 😊
WAALAIKUMSALAM LISTYA,
DeleteIkatan rangkap konjugasi adala ikatan rangkap selang seling dengan ikatan tunggal atau disebut juga elektronnya dapat berpindah-pindah (terdelokalisasi). Sehingga konjugasi hanya terjadi pada senyawa-senyawa yang mempunyai ikatan rangkap.
Head Titanium Titanium - Technoprice Company
ReplyDeleteThe head of a solid titanium body offers a superior 오래된 토토 사이트 strength and stability compared to titanium price per pound the standard polished titanium body-mounted how strong is titanium and conventional titanium sia solid-steel bodies.