Pertemuan 2: Hibridisasi dan Ikatan Rangkap Terkonjugasi


HIBRIDISASI
1.      Teori Hibridisasi
Hibridisasi merupakan proses perhitungan matematika yang menggabungkan orbital-orbital atom membentuk orbital atom baru yang disebut orbital hibrida. Orbital hibrida menggambarkan distribusi elektron lebih mendekati kenyataan pada atom-atom yang berikatan secara kimia.
 Terdapat 3 jenis hibridisasi yaitu
1.      Hibridisasi sp3
HIbridisasi sp3 menjelaskan struktur molekul tetrahendral. Hibridisasi satu orbital s dan tiga orbital p(px,py,pz) yang menghasilkan empat orbital sp3.
2.      Hibridisasi sp2
Hibridisasi sp2 menjelaskan struktur molekul trigonal planar. Hibridisasi satu orbital s dan 2 orbital p yang menghasilkan tiga orbital sp2
3.      Hibridisasi sp
HIbridisasi sp menjelaskan struktur molekul linier. Hibridisasi satu orbital s dan satu orbital p yang menghasilkan 2 orbital sp.
Perlu diingat bahwa teori hibridisasi orbital atau juga disebut pembauran/blasteran/pembastaran orbital adalah penjelasan teori mengenai geometri suatu molekul. Jika suatu molekul diketahui geometrinya maka dapatlah dijelaskan hibridisasi yang terjadi. Geometri molekul/ion adalah geometri suatu molekul atau ion yang terbentuk oleh atom-atom yang terikat tidak termasuk pasangan elektron bebas. Teori VSEPR dapat digunakan untuk memperkirakan hibridisasi yang terjadi pada suatu molekul. Suatu hal yang sulit jika senyawa yang belum diketahui geometrinya ditanyakan ion pusatnyamengalami hibridisasi apa. Hal ini juga sering membingungkan, kecuali moleku-moleku yang sederhana.
Sebagai contoh senyawa metana (CH4). Dalam molekul metana, masing-masing atom H terletak di ujung tetrahedral (berbidang 4) yang simetris (teratur) seperti gambar berikut:


Masing-masing ikatan karbin hidrogen mempunyai jarak yang sama yaitu 1,1 A dan sudut antara setiap pasang elektron adalah 109,50. Struktur metana tetrahedral tersebut sesuai dengan harapan teori domain elektron (VSEPR) dengan 4 pasang elektron ikatan dan tidak ada (0) pasangan elektron bebas.
Karbon bernomor atom 6 dengan konfigurasi elektron: 1s22s22p2. Konfigurasi elektron atom karbon tersebut dapat diilustrasikan seperti:


Dalam atom karbon tersebut, terdapat dua orbital p yang masing-masing mengandung elektron, yaitu 2px1 dan 2py1. Oleh karena itu, kedua orbital p tersebut dapat bergabung dengan dua atom hidrogen membentuk senyawa CH2. Akan tetapi kenyataannya suatu atom karbon dapat mengikat 4 atom hidrogen. Hal ini dapat terjadi jika sebuah elektron 2s dipindahkan ke orbital yang lebih tinggi (dipromosikan), yaitu orbital 2pz yang masih kosong. Dengan demikian, tersedia 4 orbital yang masing-masing mengandung sebuah elektron tunggal, yaitu: 2s1, 2px1, 2py1, dan 2pz1 seperti diilustrasikan gambar berikut:


Keempat elektron tunggal tersebut dapat membentuk pasangan elektron dengan empat elektron tunggal dari 4 atom H sehingga membentuk molekul CH4, seperti gambar berikut:


Ditinjau dari tingkat energinya, tingkat energi orbital 2s lebih rendah dari pada energi orbital 2p. Jika ditinjau bentuk orbitalnya, orbital 2s (bentuk bola) berbeda dengan orbital 2p (bentuk bola terpilin). Adanya perbedaan tingkat energi dan bentuk orbital 2s dan 2p, secara teori tentunya kedudukan ikatan C-H yang berasal dari orbital 2s tidak sama dengan kedudukan ikatan C-H yang berasal dari orbital 2p.
Keadaan tetrahedral yang simetris dapat tercapai jika orbital 2p sebelum mengadakan tumpang tindih (ikatan) dengan 4 orbital s dari keempat atom H terlebih dahulu mengalami perubahan. 1 orbital s dan ketiga orbitar p mengalami pembauran/blasteran/pembastaran/hibridisasi sehingga menghasilkan 4 orbital hibrida sp3 yang berbentuk tetrahedral.
Bentuk hibrida yang terjadi dari hasil hibridisasi orbital bergantung pada jenis orbital dan banyaknya orbital yang mengalami hibridisasi.

IKATAN RANGKAP KONJUGASI

Ikatan rangkap konjugasi adalah ikatan rangkap selang seling dengan ikatan tunggal atau disebut juga elektronnya dapat terdelokalisasi. ikatan rangkap memiliki energi yang lebih rendah, sehingga mudah diputuskan, sebaliknya ikatan tunggal memiliki energi yang tinggi sehingga susah untuk diputuskan. Konjugasi juga bisa disebut kestabilan struktur. Konjugasi hanya terjadi pada senyawa-senyawa yang mempunyai ikatan rangkap.



Comments

  1. assalamualaikum wr wb
    sata Nia Paramita (A1C115015)

    saya ingin bertanya kepada saudari,
    bagaimana proses terbentuknya orbital hibrid melalui hibridisasi?

    terimakasih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. waalaikumsalam wr wb
      saya akan mencoba menjawab pertanyaan dari nia
      Pembentukan orbital hybrid melalui proses hibridisasi adalah sebagai berikut :
      1. Salah satu electron yang berpasangan berpromosi ke orbital yang lebih tinggi tingkat energinya sehingga jumlah electron yang tidak berpasangan sama dengan jumlah ikatan yang akan terbentuk. Atom yang sedemikian disebut dalam keadaan tereksitasi.
      2. Penggabungan orbital mengakibatkan kerapatan elektron lebih besar di daerah orbital hybrid.
      3. Terjadi tumpang tindih orbital hibrid dengan orbital atom lain sehingga membentuk ikatan kovalen atau kovalen koordinasi.
      namun adapun yang harus diperhatikan dalam aturan hibridisasi yaitu:
      1. Orbital yang bergabung harus mempunyai tingkat energi sama atau hampir sama
      2. Orbital hybrid yang terbentuk sama banyaknya dengan orbital yang bergabung.
      3. Dalam hibridisasi yang bergabung adalah orbital bukan electron

      Delete
  2. Assalamualaikum ayu, saya ingin bertanya mengenai materi yang sudah anda buat Mengapa teori hibridisasi orbital disebut juga disebut pembauran/blasteran/pembastaran orbital? Terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. WAALAIKUMSALAM DITTA,
      Karena hibridisasi itu sendiri adalah sebuah konsep bersatunya orbital-orbital atom membentuk orbital hibrid yang baru yang sesuai dengan penjelasan kualitatif sifat ikatan atom. Sehingga teori hibridisasi orbital disebut juga disebut pembauran/blasteran/pembastaran orbital. Konsep orbital-orbital yang terhibridisasi sangatlah berguna dalam menjelaskan bentuk orbital molekul dari sebuah molekul. Konsep ini adalah bagian tak terpisahkan dari teori ikatan valensi

      Delete
  3. Assalamualaikum ayu, langsung saja yang ingin saya tanyakan Pada resume di atas dikatan Konjugasi hanya terjadi pada senyawa-senyawa yang mempunyai ikatan rangkap. Mengapa demikian?
    Terima kasih 😊

    ReplyDelete
    Replies
    1. WAALAIKUMSALAM LISTYA,
      Ikatan rangkap konjugasi adala ikatan rangkap selang seling dengan ikatan tunggal atau disebut juga elektronnya dapat berpindah-pindah (terdelokalisasi). Sehingga konjugasi hanya terjadi pada senyawa-senyawa yang mempunyai ikatan rangkap.

      Delete
  4. Head Titanium Titanium - Technoprice Company
    The head of a solid titanium body offers a superior 오래된 토토 사이트 strength and stability compared to titanium price per pound the standard polished titanium body-mounted how strong is titanium and conventional titanium sia solid-steel bodies.

    ReplyDelete

Post a Comment