PERTEMUAN 1 : PERBEDAAN ATOM, ION, MOLEKUL, UNSUR, SENYAWA DAN CAMPURAN, AFINITAS ELEKTRON DAN SENYAWA ORGANIK
PERBEDAAN ATOM, ION, MELEKUL, UNSUR, SENYAWA dan CAMPURAN
1.
ATOM
Atom adalah suatu partikel terkecil
dalam suatu zat. Kata ini berasal dari bahasa yunani
atomos yang berarti tidak dapat dipotong. Sesuai pengertian tersebut,Atom-atom
adalah partikel penyusun semua benda yang berukuran sangat kecil.
Atom memiliki
beberpa sebutan. Yakni :
1.
Proton : Partikel Atom yang bermuatan Positif
2.
Elektron : Partikel Atom yang bermuatan Negatif
3.
Netron : Partikel Atom yang bermuatan netral/tidak bermuatan
4.
Isotop : Partikel Atom yang bervariasi
2.
ION
Ion adalah Atom yang bermuatan Listrik
atau dalam pengertian Wikipedia atom atau sekumpulan atom yang bermuatan
listrik. Ion terbentuk apabila atom melepaskan atau menerima satu atau lebih
elektron untuk membentuk kulit terluar, yang bermuatan penuh sehingga atom
menjadi stabil.
Larutan ion
adalah larutan yang mengandung ion yang dapat bergerak bebas sehingga bisa
menghantarkan arus listrik. Anion adalah ion bermuatan negatif, sedangkan
kation adalah ion yang bermuatan positif.
atom yang
bermuatan listrik, ion yang bermuatan listrik disebut kation, dan ion yang
bermuatan negatif disebut anion. Kation dan anion dapat berupa ion tunggal
hanya terdiri dari satu jenis atom atau dapat pula berupa ion poliatom
mengandung dua atau lebih atom yang berbeda.
Senyawa yang
terbentuk dari ion positif dan ion negatif dinamakan senyawa ionik.
Contoh-Contoh
senyawa Ionik.
1.
Kalsium Karbonat (CaCO3) terbentuk dari ion Ca2+ dan ion
CO32-.
2.
Tembaga Sulfat (CuSO4) terbentuk dari ion Cu2+ dan ion SO42-.
3.
Amonium sulfat ((NH4)2SO4) terbentuk dari ion
NH4+ dan ion SO42-.
3. MOLEKUL
Molekul adalah sebuah kumpulan yang
dibentuk dari dua atom atau lebih yang saling berikatan. Pengertian lain : Molekul adalah Gabungan dari beberapa
atom unsur, bisa dua atau lebih. Artinya ketika berbicara molekul maka yang
dibayangkan adalah gabungan atom2 (bukan 1 atom). Molekul merupakan partikel terkecil dari suatu zat yang
masih memiliki sifat-sifat zat tersebut. Molekul tersusun dari
dua atom atau lebih. Molekul dapat tersusun dari atom-atom yang berbeda,
tetapi dapat pula tersusun dari atom-atom yang sama.
. UNSUR
Unsur
adalah: Sekelompok atom yang memiliki jumlah proton yang sama pada intinya.
Jumlah ini disebut sebagai nomor atom unsur. Unsur didefinisikan pula sebagai
zat tunggal yang sudah tidak bisa dibagi-bagi lagi menjadi bagian yang lebih
kecil.
5. SENYAWA
Senyawa adalah zat tunggal yang terdiri
dari susunan beberapa partikel unsur / atom. Massa unsur-unsur partikel
penyusun senyawa memiliki perbandingan tetap. Unsur-unsur penyusun senyawa
tidak dapat dipisahkan dengan reaksi kimia biasa. Senyawa di dunia terdapat
sangat banyak bahkan tak terhingga. Beberapa contoh senyawa adalah Air (H2O),
Karbon Monoksida (CO), Karbon Dioksida (CO2), Asam Lambung (HCl), Freon (CFC),
dan masih banyak lagi.
Air juga
tergolong ke dalam senyawa. Air dapat diuraikan menjadi dua jenis zat lain,
yaitu gas hidrogen dan oksigen. Penguraian air dapat terjadi jika uap air
dipanaskan pada suhu tinggi atau jika air dialiri listrik. Sifat gas hidrogen
dan oksigen berbeda dengan sifat air. Gas hidrogen mudah terbakar, sedangkan
oksigen merupakan gas yang diperlukan pada proses pembakaran. Sementara air
tidak dapat terbakar dan tidak dapat melangsungkan pembakaran.
6. CAMPURAN
Campuran adalah zat yang tersusun dari beberapa zat yang lain jenis dan tidak tetap
susunannya dari unsur dan senyawa. Campuran merupakan materi yang
terdiri dari dua atau zat tunggal. Materi yang kita jumpai sehari-hari
hampir semuanya campuran. Bahkan kita sering membuat campuran bahan,
misalnya ketika kita membuat kopi atau teh manis.
Campuran dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:- Campuran homogen = Larutan
- Campuran Heterogen = Suspensi, dan
- Campuran yang keadaannya antara suspensi dan larutan = Koloid
Bagian
terkecil dari sebuah zat adalah atom. Setiap atom memiliki electron atau proton
atau neutron. Berbicara tentang electron dan atom, maka pembahasan tentang
afinitas electron tidak akan terhindarkan.
AFINITAS ELEKTRON
Afinitas
electron ini adalah salah satu sifat dari keperiodikan unsur. Intinya afinitas
electron merupakan energi yang dilepaskan oleh suatu atom di dalam bentuk wujud
gas dan ketika menangkap satu electron akan membuat ion negatif. Karena melepaskan
energi, maka harga atau nilai afinitas electron akan diberikan tanda minus.
Nilai dari afinitas electron untuk beberapa unsur di dalam satu periode dan
golongan tidak akan memiliki keteraturan. Contohnya, unsur di dalam golongan
3A, 4A dan 5A. Meski demikian, dalam kategori umum keperiodikan afinitas
electron di dalam tabel periodeik merupakan dalam satu periode kiri ke kanan
dan afinitas electron akan cenderung semakin besar. Di dalam golongan dari
bawah ke atas, afintas elektronnya juga cenderung akan semakin besar.
Semua unsur
golongan yang utama pasti memiliki afinitas electron yang bertanda negatif.
Akan tetapi terkecuali untuk alkali tanah di golongan IIA dan gas mulia di
golongan VIIIA. Halogen di golongan VIIA merupakan unsur yang memiliki afinitas
electron terbesar. Hal ini dikarenakan unsur yang terdapat pada golongan ini
merupakan unsur yang paling mudah menangkap electron, sehingga unsur yang
mempunyai afinitas electron terbesar ialah klor dengan nilai afinitasnya
sebesar -349.0. Untuk nilai afinitas electron terkecil seharusnya adalah
Fransium jika melihat dari kecenderungan tabel periodic. Akan tetapi nyatanya
afinitas electron terkecil ialah unsur Berilium yang memiliki nilai afinitas
+240.0.
Afinitas elektron adalah besarnya energi yang dibebaskan satu atom
netral dalam wujud gas pada waktu menerima satu elektron sehingga
terbentuk ion negatif.
- Dalam satu golongan dari atas ke bawah afinitas elektron semakin kecil.
- Dalam satu periode dari kiri ke kanan afinitas elektron semakin besar. Penjelasan: Apabila ion negatif yang terbentuk stabil, energi dibebaskan dinyatakan dengan tanda negatif (-). Apabila ion negatif yang terbentuk tidak stabil, energi diperlukan/diserap dinyatakan dengan tanda positif (+). Kecenderungan dalam afinitas elektron lebih bervariasi dibandingkan dengan energi ionisasi.
SENYAWA ORGANIK
Senyawa organik adalah senyawa yang banyak mengandung unsur
karbon dan unsur lainnya seperti hidrogen, oksigen, nitrogen, belerang,
dan fosfor dalam jumlah sedikit. Berikut ini beberapa contoh senyawa
organic yang banyak terdapat dalam kehidupan sehari-sehari.
CH4=
Metana (gas alam/ biogas)
C2H2=
Etuna (gas karbit)
C2H5OH=
Etanol (alkohol)
C6H12O6=
Glukosa
CH3COOH=
Asam asetat (cuka)
C8H18=
Oktana (bensin)
C2H6=
Etana
C3H8=
Propana
C3H6O=
Propana (aseton)
Assalamualaikum sriwahyuni. Ciri ciri senyawa organik apa saja? Coba dijelaskan lebih rinci.
ReplyDeleteWaalaikumsalam wahyun andriani, berikut ini adalah ciri-ciri senyawa organi:
DeleteTitik didih dan titik cair rendah
Tidak tahan panas dan mudah terbakar
Berikatan kovalen
Umumnya non elektrolit
Reaksi berjalan lambat
Terurai pada suhu rendah
Lebih mudah larut dalam pelarut non polar
Apabila dibakar menghasilkan karbon, CO2, dan H2O
Hasil pembakaran mengeruhkan air kapur
Assalamualaikum ayu, bisakah anda memberikan contoh Campuran homogen = larutan, Campuran Heterogen = Suspensi, dan
ReplyDeleteCampuran yang keadaannya antara suspensi dan larutan = Koloid ?
waalaikumsalam mauli
DeleteContoh suspensi : campuran air dengan pasir, air sungai yang keruh, campuran air dengan minyak dan campuran kopi dengan air.
Contoh koloid : mentega, selai, susu, sabun, santan, jeli, dan mayonaise.
Contoh larutan : udara yang bersih, alkohol 70%, larutan garam, larutan cuka, larutan gula, spirtus, air laut, dan bensin.
Assalamuaalaikum ayu, saya ingin bertanya mengapa afinitas elektron dari atas ke bawah semakin kecil dan dari kiri ke kanan semakin besar? Mohon penjelasannya terimakasih
ReplyDeletewaalaikumsalam nur, saya akan mencoba menjelaskan pertanyaan dari nur.
Delete* Dalam satu golongan, afinitas elektron unsur dari atas ke bawah akan semakin berkurang.
* Ketika muatan inti bertambah positif, maka jari-jari atom semakin besar, dan gaya tarik inti terhadap elektron yang ditangkap semakin lemah. Akibatnya, afinitas elektron berkurang.
* Di dalam satu periode, afinitas elektron unsur dari kiri ke kanan cenderung bertambah.
* Apabila muatan inti bertambah positif, sedangkan jumlah kulit tetap menyebabkan gaya tarik inti terhadap elektron yang ditangkap semakin kuat. Hal ini mengakibatkan afinitas elektron cenderung bertambah.
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete