KLASIFIKASI
SENYAWA ORGANIK
Salah satu
sifat utama senyawa organik alami maupun senyawa organik buatan adalah senyawa
organik selalu mengandung unsur karbon.
Oleh karena itulah,
istilah “senyawa organik” disempurnakan
menjadi senyawa karbon dan Ilmu
Kimia yang mempelajarinya disebut sebagai Kimia Karbon. Namun demikian, istilah
senyawa organik sampai kini masih digunakan terutama untuk membedakannya dari
senyawa anorganik. Berikut ini beberapa contoh senyawa organik yang banyak
terdapat dalam kehidupan sehari-sehari.
CH4= Metana (gas alam/ biogas)
C2H2= Etuna (gas karbit)
C2H5OH= Etanol (alkohol)
C6H12O6= Glukosa
CH3COOH= Asam asetat (cuka)
C8H18= Oktana (bensin)
C2H6= Etana
C3H8= Propana
C3H6O= Propana (aseton)
Senyawa
organik dapat didefinisikan sebagai senyawa yang terdiri dari unsur C dan unsur
H sebagai unsur utama, dan beberapa unsur lain seperti O, N, P atau S.
Sedangkan jika senyawa itu hanya
mengandung unsur C dan H saja, maka senyawa itu dikatankan senyawa hidrokarbon.
HIDROKARBON
Hidrokarbon merupakan senyawa organik yang
tak larut dalam air, mudah terbakar dengan membebaskan kalor yang tinggi. Pada
pembakaran sempurna menghasilkan air, H2O dan gas karbon dioksida, CO2; dan
bila tak-sempurna, selain H2O dan CO2 juga dihasilkan gas karbon monoksida, CO
dan kadang-kadang jelaga, C. Jika dilihat dari struktur atom C, senyawa
hidrokarbon dapat dibedakan atas hidrokarbon alifatik (rantai terbuka) dan
hidrokarbon siklik (rantai ligkar).
Senyawa Rantai Terbuka (Alifatik)
Hidrokarbon
alifatik adalah senyawa karbon yang
rantai C nya terbuka dan rantai C itu memungkinkan bercabang. Berdasarkan
jumlah ikatannya, senyawa hidrokarbon alifatik terbagi menjadi senyawa alifatik
jenuh dan tidak jenuh.
·
Senyawa alifatik jenuh adalah senyawa alifatik
yang rantai C nya hanya berisi ikatan-ikatan tunggal saja. Golongan ini
dinamakan alkana.
1.
Alkana disefinisikan sebagai salah satu
hidrokarbon alifatik jenuh yaitu hidrokarbon dengan rantai terbuka dan semua
ikatan antar atom karbonnya merupakan ikatan tunggal. Rumus umum alkana yaitu :
CnH2n+2 ; n = jumlah atom C. dari rumus umum ini jika
diketahui jumlah atom karbon maka jumlah H dapat ditentukan demikian pula
sebaliknya.
·
Senyawa alifatik tak jenuh adalah senyawa
alifatik yang rantai C nya terdapat ikatan rangkap dua atau rangkap tiga. Jika
memiliki rangkap dua dinamakan alkena dan memiliki rangkap tiga dinamakan
alkuna.
1.
Alkena
Alkena atau olefin merupakan senyawa hidrokarbon
alifatik tidak jenuh yang sangat reaktif dan memiliki rumus umum CnH2n.
Alkena dikatakan tidak jenuh karena memiliki gugus ikatan rangkap antar atom
karbon. Terbentuknya ikatan rangkap ini menyebabkan alkena memiliki jumlah H
yang lebih sedikit apabila dikaitkan jumlah atom C. Ikatan rangkap yang
terdapat pada alkena merupakan ciri khas pada senyawa-senyawa alkena.Untuk
hidrokarbon alifatik tidak jenuh yang memiliki dua ikatan rangkap karbon-karbon
pada molekulnya dinamakan alkadiena.
Atom-atom karbon yang terlibat dalam ikatan rangkap
masing-masing menggunakan 3 orbital hibrida sp2. Tumpang tindih (overlap) 3
orbital hibrida sp2 antara atom karbon menghasilkan ikatan sigma dengan tiga
atom lain. Ketiga orbital hibrida sp2 terletak dalam satu bidang dan membentuk
sudut 120º. Masing-masing atom karbon masih mempunyai orbital 2p yang tidak terlibat
dalam pembentukan hibridisasi sp2. Tumpang tindih orbital 2p ini menghasilkan
ikatan pi, yaitu suatu orbital molekul di atas dan di bawah sumbu ikatan
karbon-karbon. Dengan demikian rangkap karbon-karbon terdiri dari sebuah ikatan
sigma (σ) dan sebuah ikatan pi (π).
2.
Alkuna
Alkuna merupakan deret senyawa hidrokarbon tidak jenuh
yang dalam tiap molekulnya mengandung satu ikatan rangkap 3 diantara dua atom C
yang berurutan. Untuk membentuk ikatan rangkap 3 atau 3 ikatan kovalen
diperlukan 6 elektron, sehingga tinggal satu elektron pada tiap-tiap atom C
tersisa untuk mengikat atom H. Jumlah atom H, yang dapat diikat berkurang dua,
maka rumus umumnya menjadi CnH2n-2. ssSeperti halnya
ikatan rangkap dua pada alkena, ikatan ganda tiga pada alkunapun disebut ikatan
tidak jenuh, tetapi kejenuhan ikatan ganda tiga pada alkuna lebih tinggi
dibanding ikatan rangkap
Senyawa Rantai Tertutup (Siklik)
Rantai siklik
dalam kimia menunjukkan rumus bangun senyawa atau gugus yang memiliki rantai
karbon tertutup, baik berbentuk lingkaran maupun cincin. Penggunaannya
dikontraskan dengan rantai alifatik. Senyawa siklik terbagi menjadi:
1. Senyawa homosiklik
Senyawa-senyawa dimana cincin hanya
terdiri dari atom karbon disebut senyawa homosiklik. Senyawa homosiklik atau
karbosiklik dibagi lagi menjadi senyawa alisiklik dan senyawa aromatik.
a. Senyawa alisiklik
Sebuah cincin beranggotakan tiga
atau lebih atom karbon menyerupai senyawa alifatik seperti dalam senyawa
homosiklik disebut senyawa alisiklik. Hidrokarbon alisiklik jenuh memiliki
rumus CnH2n. Contoh senyawa alisiklik adalah siklopropana, siklobutana,
sikloheksena
b. Senyawa aromatik
Senyawa ini mengandung cincin
benzena yaitu sebuah cincin dari enam atom karbon dengan ikatan ganda dan
tunggal yang berselang-seling. Disebut senyawa aromatik karena banyak dari
mereka yang memiliki bau yang harum.
2. Senyawa Heterosiklik
Senyawa heterosiklik aromatik
adalah suatu senyawa siklik di mana atom-atom yang terdapat dalam cincin
terdiri atas dua atau lebih unsur yang berbeda. Cincin heterosiklik dapat
bersifat aromatik, sama seperti pada cincin benzena. Senyawa heterosiklik
banyak terdapat di alam sebagai suatu alkaloid (seperti, morfin, nikotin dan
kokain), asam-asam nukleat (pengemban kode genetik), dan senyawa biologi
lainnya.
assalamuallaikum ...
ReplyDeletesaya mau bertanya , senyawa heterosiklik banyak terdapat di alam sebagai suatu alkaloid (seperti morfin, nikotin dan kokain), asam asam nukleat dan senyawa biologi lainnya. tolong dijelaskan apa yang dimaksud dengan alkaloid!
waalaikumsalam rahmat,
DeleteAlkaloid adalah sebuah golongan senyawa basa bernitrogen yang kebanyakan heterosiklik dan terdapat di tetumbuhan (tetapi ini tidak mengecualikan senyawa yang berasal dari hewan). Asam amino, peptida, protein, nukleotid, asam nukleik, gula amino dan antibiotik biasanya tidak digolongkan sebagai alkaloid.
selamat malam ayu..dari resume anda tersebut saya ingin menambahkan sedikit:
ReplyDeleteSifat fisik dan kimia pada alkana
Sifat fisis
a. Alkana merupakan senyawa nonpolar.
b. Bentuk alkana rantai lurus pada suhu kamar berbeda-beda.
c. Semakin banyak jumlah atom karbon, semakin tinggi titik didihnya.
d. Adanya rantai cabang pada senyawa alkana menurunkan titik didihnya.
e. Larut dalam pelarut nonpolar (CCl4) atau sedikit polar (dietil eter atau benzena) dan tidak larut dalam air.
f. Alkana lebih ringan dari air.
Sifat kimia
a. Alkana dan sikloalkana tidak reaktif, cukup stabil apabila dibandingkan dengan senyawa organik lainnya. Oleh karena kurang reaktif, alkana kadang disebut paraffin (berasal dari bahasa Latin: parum affins, yang artinya "afinitas kecil sekali").
b. Alkana dapat bereaksi dengan halogen, salah satu atom H diganti oleh halogen. Reaksi dengan halogen tersebut dinamakan reaksi halogenasi dan menghasilkan alkil halida.
Contoh: CH4 + Cl 2 → CH3 Cl + HCl
c. Alkana dapat dibakar sempurna menghasilkan CO2 dan H2O.
Contoh: CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O
This comment has been removed by the author.
Deleteselamat pagi nelly..
Deleteterimakasih atas penambahnnya nelly
assalamu'alaikum ayu,
ReplyDeletesaya ingin bertanya Apa yang menyebabkan senyawa karbon sangat beragam?
waalaikumsalam heni,
ReplyDeleteKeragaman senyawa karbon dimungkinkan oleh kemampuan atom-atom karbon itu untuk saling berikatan membentuk rantai atom karbon. Berbagai contoh senyawa karbon dengan kerangka yang berbeda:
Dapat diperhatikan bahwa senyawa karbon alifatik, ada yang jenuh dan tak jenuh. Demikian juga dengan senyawa karbon alisiklik. Selain berdasarkan kerangka karbonnya, senyawa karbon juga biasa digolongkan berdasarkan gugus fungsi yang dimilikinya. Dalam penggolongan ini, dikenal golongan-golongan senyawa alkohol, eter, aldehida, keton, asam karboksilat, ester, amina, dll., di samping alkana, alkena dan alkuna yang termasuk golongan hidrokarbon