Pertemuan ke 5 : Sistem Nomenklatur, Isomer Struktural, Isomer Alkana

NOMENKLATUR (IUPAC)
Setiap molekul organik dalam penamaan ada 3 bagian:
Prefix + Parent +Suffix
Ket:
1.      Prefix: awalan atau cabang
2.      Parent: rantai karbon terpanjang (rantai induk)
Induk menggambarkan struktur utamanya
3.      Suffix: gugus fungsional [akhir (-ana,-ena,-una)]
Tananama alkena, alkana, dan alkuna mengikuti tata nama IUPAC. Sebelum membahas tata nama alkana, terlebih dahulu Anda harus mengenal gugus alkil. Alkil adalah alkana yang telah kehilangan satu atom hidrogennya. Alkil juga sering disebut cabang.
-CnH2n + 1
Cara menyebutkan nama alkil sesuai dengan nama alkananya, hanya saja akhiran "ana" diganti "il".
Rumus alkil
Nama alkil
Rumus alkil
Nama alkil
-CH3
metil
-C11H23
Undekil
-C2H5




etil
_-C12H25
Dodekil
-C3H7
Propil
-C13H27
Tridekil
-C4H9
Butyl
-C14H29
Tetradekil
-C5H11
Amil
-C15H31
Pentadekil
-C6H13
Heksil
-C16H33
Hexadekil
-C7H15
Heptil
-C17H35
Heptadekil
-C8H17
Oktil
-C18H37
Octadekil
-C9H19
Nonil
-C19H39
Nonadekil
-C10H21
Dekil
-C20H41
Ikosil

a. Tata nama alkana
Cara pemberian nama senyawa hidrokarbon diatur sebagai berikut.
1)      Alkana rantai lurus/tidak bercabang
Dengan menambahkan awalan kata "normal" di depan namanya. Contoh:
2)      Alkana rantai bercabang
Caranya:
a) Tentukan rantai C terpanjang sebagai rantai utama dari alkana, yang diluar rantai utama disebut cabang.
Contoh:
b) C rantai pokok diberi nomor, mulai dari ujung yang dekat dengan cabang.
• Ujung 1, cabang mendapat nomor 3
• Ujung 2, cabang mendapat nomor 4
• Maka pemberian nomor dimulai dari ujung 1
c) Urutan menyebutkan nama adalah:
Perhatikan gambar pada b
• cabang terikat: pada C ketiga
• nama cabang: metil
• nama rantai utamak alkana, yaitu heksana. Maka nama senyawa di atas 3 - metil heksana.
d) Bila rantai utama mengikat cabang lebih dari satu dan
- sejenis, maka sebelum menyebutkan nama cabang diawali kata:
di = bila ada 2 cabang
tri = bila ada 3 cabang
tetra = bila ada 4 cabang
penta = bila ada 5 cabang, dan sebagainya
contoh:
- Jika tidak sejenis, maka nama cabang disebutkan sesuai urutan abjad
contoh:
e) Bila dari kedua ujung cabang mendapat nomor yang sama, maka dipilih ujung yang mempunyai cabang lebih banyak.
contoh:
- Ujung 1 C ke 2 memberi 2 cabang
- Ujung 2 C ke 2 memberi 1 cabang
Maka pemberian nomor dimulai dari ujung 1, namanya menjadi 2, 2, 3-trimetil butana.
b. Tata nama alkena
Cara pemberian nama pada senyawa alkena diatur sebagai berikut.
1)      Tentukan rantai C terpanjang yang mengandung ikatan rangkap (C = C), sebagai rantai utama alkena yang diluar rantai pokok disebut cabang.
2)      Rantai utama diberi nomor, mulai dari ujung yang dekat dengan ikatan rangkap
3)      Urutan menyebabkan nama
Sama seperti pada alkana, hanya saja akhiran "ana" diganti "ena"
dan sebelum menyebutkan nama alkena terlebih dahulu menyebutkan
nomor C yang berikatan rangkap.
2, 4 - dimetil-1 - pentena
Alkena rantai lurus tidak diberi awalan kata normal.
1 - butena (bukan n -1 - butena)
1 - etil-4 - metil-1 heksena
3,3-dimetil-1 - butena
Bagaimana dengan alkena yang mempunyai lebih dari satu ikatan C = C?
Senyawa alkena yang mempunyai lebih dari satu ikatan rangkap
diberi nama khusus, yakni dengan menambahkan awalan numeral
(di, tri, tetra, dan seterusnya) pada kata alkena, menjadi alkadiena,
alkatriena, dan seterusnya.
Contoh:
c. Tata nama alkuna
Cara memberi nama senyawa alkuna sama seperti pada alkena hanya saja akhiran "ena" diganti "una".
ISOMER STRUKTURAL
Isomer adalah peristiwa yang menyebabkan suatu zat mempunyai rumus kimia sama, tetapi sifat-sifatnya berbeda. Zat-zanya disebut Isomer. Ada 2 jenis isomer pokok, yaitu isomer struktural dan isomer optik. Namun pada tulisan ini saya hanya akan fokus membahas mengenai isomer struktural.
Isomer struktural adalah isomer yang disebabkan oleh perbedaan struktur ikatan pada atom-atomnya. Ada beberapa isomer struktur, yaitu:
1.      Isomer Rantai, isomer yang disebabkan oleh perbedaan rantai karbonya.
Contoh:
Pentana (C5H12) mempunyai isomer rantai yaitu:
CH3-CH2-CH2-CH2-CH3           n-pentana
CH3-CH-CH2-CH3                    2-metilbutana
         
        CH3
2.      Isomer posisi, isomer yang disebabkan oleh perbedaan posisi (letak) gugus fungsional.
Conto:
Propanol (C3H7OH) mempunyai isomer posisi gugus –OH, yaitu:
CH3-CH2-CH2OH         1-propanol
CH3-CH- CH3              2-propanol
         
        OH
3.      Isomer gugus fungsional, isomer yang disebabkan oleh perbedaan gugus fungsionalnya.
1)      Alkohol (ROH) dengan eter (R-O-R)
Contoh: C2H6O
Sebagai alkohol     :           CH3-CH2OH    etanol
Sebagai eter           :           CH3-O-CH3        metoksi metana atau dimetil eter
2)      Aldehida dengan keton
Contoh: C3H6O
Sebagai aldehida    : propanal
Sebagai keton        : propanon/dimetil keton/aseton
3)      Asam karboksilat dengan ester
Contoh: C3H6O2
Sebagai asam karboksilat   : asam propanoat
Sebagai ester                      : metil etanoat

ISOMER ALKANA
Isomer Alkana
Struktur alkana dapat berupa rantai lurus atau rantai bercabang. Alkana yang mengandung tiga atom karbon atau kurang tidak mempunyai isomer seperti CH4, C2H6 dan C3H8 karena hanya memiliki satu cara untuk menata atom-atom dalam struktur ikatannya sehingga memilki rumus molekul dan rumus struktur molekul sama. Perhatikan gambar di bawah ini:
Dalam senyawa alkana juga ada yang rumus molekulnya sama, tetapi rumus struktur molekulnya berbeda. Mulai dari alkana dengan rumus molekul C4H10 mempunyai dua kemungkina struktur ikatan untuk menata atom-atom karbonnya seperti di bawah ini:
Untuk senyawa-senyawa tersebut disebut isomer. Oleh karena perbedaan hanya pada kerangka struktur maka isomernya disebut isomer kerangka.
Untuk pentana (C5H12) memiliki tiga kemungkinan struktur ikatan untuk menata atom-atom karbonnya yaitu:

Kita dapat menyimpulkan dari 2 contoh di atas bahwa semakin bertambah jumlah atom C pada rumus molekul suatu alkana maka semakin banyak isomernya seperti yang tertera ditabel bawah ini:
Jumlah atom C
C4
C5
C6
C7
C8
C9
C10
C20
Rumus molekul
C4H10
C5H12
C6H14
C7H16
C8H18
C9H20
C10H22
C20H42
Jumlah isomer
2
3
5
9
18
35
75
366.319


Pertanyaa:
kenapa pada ikatan H-C-C sudut ikatannya lebih besar dari sudut ikatan H-C-H ?
Jawab: ikatan H-C-C memiliki sudut ikatan yang lebih besar dibandingkan dengan ikatan H-C-H karena bentuk molekul H-C-C  terdapat ikatan sigma yang mempunyai tolakan yang lebih besar dibanding ikatan phi yang terdapat pada molekul pada H-C-H.

Comments

  1. assalamualaikum sriwahyuni, saya ingin bertanya bahwa yang kita ketahui setiap molekul organik dalam penamaannya ada 3 bagian, yaitu : prefix, parent dan sufix. Mohon diberikan contoh dan tunjukkan bagian-bagian tersebut.
    terima kasih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. waalaikumsalam wela,
      iya benar, berikiut adalah contohnya:
      CH3CH2MgCl
      dimana:
      CH3CH2 adalah parent
      Mg adalah prefix dan
      Cl adalah suffix

      Delete
  2. assalamualaikum saudari ayu
    saya ingin bertanya bisakah anda jelaskan mengapa aldehid lebih reaktif daripada keton ?

    ReplyDelete
  3. WAALAIKUMSALAM AAN,
    ALDEHID lebih reaktif karena halangan sterik pada aldehid lebih kecil dibandingkan dengan KETON sehingga menyebabkan aldehid lebih reaktif dari keton

    ReplyDelete
  4. assalamualaikum wr.wb. sriwahyuni, saya ingin bertanya Apakah yang mempengaruhi titik didih dan titik didih pada alkane?

    ReplyDelete
    Replies
    1. waalaikumsalam wela,
      saya akan mencoba menjawab pertanyaan dari wela
      Yang mempengaruhi titik didih dan titik leleh pada alakna adalah Mr. Dimana Titik didih dan titik leleh alkana naik dengan pertambahan nilai Mr.

      Delete

Post a Comment