NOMENKLATUR (IUPAC)
Setiap molekul organik dalam penamaan ada 3 bagian:
Prefix + Parent +Suffix
Ket:
1.
Prefix: awalan atau cabang
2.
Parent: rantai karbon terpanjang (rantai induk)
Induk menggambarkan struktur utamanya
3.
Suffix: gugus fungsional [akhir (-ana,-ena,-una)]
Tananama alkena,
alkana, dan alkuna mengikuti tata nama IUPAC. Sebelum membahas tata nama
alkana, terlebih dahulu Anda harus mengenal gugus alkil. Alkil adalah alkana
yang telah kehilangan satu atom hidrogennya. Alkil juga sering disebut cabang.
-CnH2n
+ 1
Cara menyebutkan
nama alkil sesuai dengan nama alkananya, hanya saja akhiran "ana"
diganti "il".
Rumus alkil
|
Nama alkil
|
Rumus alkil
|
Nama alkil
|
-CH3
|
metil
|
-C11H23
|
Undekil
|
-C2H5
|
etil
|
_-C12H25
|
Dodekil
|
-C3H7
|
Propil
|
-C13H27
|
Tridekil
|
-C4H9
|
Butyl
|
-C14H29
|
Tetradekil
|
-C5H11
|
Amil
|
-C15H31
|
Pentadekil
|
-C6H13
|
Heksil
|
-C16H33
|
Hexadekil
|
-C7H15
|
Heptil
|
-C17H35
|
Heptadekil
|
-C8H17
|
Oktil
|
-C18H37
|
Octadekil
|
-C9H19
|
Nonil
|
-C19H39
|
Nonadekil
|
-C10H21
|
Dekil
|
-C20H41
|
Ikosil
|
a. Tata nama alkana
Cara pemberian nama senyawa hidrokarbon diatur sebagai berikut.
1)
Alkana rantai lurus/tidak bercabang
Dengan menambahkan
awalan kata "normal" di depan namanya. Contoh:
2)
Alkana rantai bercabang
Caranya:
a) Tentukan rantai
C terpanjang sebagai rantai utama dari alkana, yang diluar rantai utama disebut
cabang.
Contoh:
b) C rantai pokok
diberi nomor, mulai dari ujung yang dekat dengan cabang.
• Ujung 1, cabang mendapat nomor
3
• Ujung 2, cabang mendapat nomor
4
• Maka pemberian nomor dimulai
dari ujung 1
c) Urutan menyebutkan nama
adalah:
Perhatikan gambar pada b
• cabang terikat: pada C ketiga
• nama cabang: metil
• nama rantai utamak alkana,
yaitu heksana. Maka nama senyawa di atas 3 - metil heksana.
d) Bila rantai
utama mengikat cabang lebih dari satu dan
- sejenis, maka
sebelum menyebutkan nama cabang diawali kata:
di = bila ada 2
cabang
tri = bila ada 3
cabang
tetra = bila ada 4
cabang
penta = bila ada 5
cabang, dan sebagainya
contoh:
- Jika tidak
sejenis, maka nama cabang disebutkan sesuai urutan abjad
contoh:
e) Bila dari kedua
ujung cabang mendapat nomor yang sama, maka dipilih ujung yang mempunyai cabang
lebih banyak.
contoh:
- Ujung 1 C ke 2
memberi 2 cabang
- Ujung 2 C ke 2
memberi 1 cabang
Maka pemberian
nomor dimulai dari ujung 1, namanya menjadi 2, 2, 3-trimetil butana.
b. Tata nama alkena
Cara pemberian nama pada senyawa alkena diatur sebagai berikut.
1)
Tentukan rantai C terpanjang yang mengandung ikatan rangkap (C =
C), sebagai rantai utama alkena yang diluar rantai pokok disebut cabang.
2)
Rantai utama diberi nomor, mulai dari ujung yang dekat dengan ikatan
rangkap
3)
Urutan menyebabkan nama
Sama seperti pada
alkana, hanya saja akhiran "ana" diganti "ena"
dan sebelum
menyebutkan nama alkena terlebih dahulu menyebutkan
nomor C yang
berikatan rangkap.
2, 4 - dimetil-1 -
pentena
Alkena rantai lurus
tidak diberi awalan kata normal.
1 - butena (bukan n
-1 - butena)
1 - etil-4 -
metil-1 heksena
3,3-dimetil-1 -
butena
Bagaimana dengan
alkena yang mempunyai lebih dari satu ikatan C = C?
Senyawa alkena yang
mempunyai lebih dari satu ikatan rangkap
diberi nama khusus,
yakni dengan menambahkan awalan numeral
(di, tri, tetra,
dan seterusnya) pada kata alkena, menjadi alkadiena,
alkatriena, dan
seterusnya.
Contoh:
c. Tata nama alkuna
Cara memberi nama
senyawa alkuna sama seperti pada alkena hanya saja akhiran "ena"
diganti "una".
ISOMER STRUKTURAL
Isomer
adalah peristiwa yang menyebabkan suatu zat mempunyai rumus kimia sama, tetapi
sifat-sifatnya berbeda. Zat-zanya disebut Isomer.
Ada 2 jenis isomer pokok, yaitu isomer struktural dan isomer optik. Namun pada
tulisan ini saya hanya akan fokus membahas mengenai isomer struktural.
Isomer
struktural adalah isomer yang disebabkan oleh perbedaan struktur ikatan pada
atom-atomnya. Ada beberapa isomer struktur, yaitu:
1.
Isomer
Rantai, isomer yang disebabkan oleh perbedaan rantai karbonya.
Contoh:
Pentana
(C5H12) mempunyai isomer rantai yaitu:
CH3-CH2-CH2-CH2-CH3 n-pentana
CH3-CH-CH2-CH3 2-metilbutana
CH3
2.
Isomer
posisi, isomer yang disebabkan oleh perbedaan posisi (letak)
gugus fungsional.
Conto:
Propanol
(C3H7OH) mempunyai isomer posisi gugus –OH, yaitu:
CH3-CH2-CH2OH 1-propanol
CH3-CH-
CH3 2-propanol
OH
3.
Isomer
gugus fungsional, isomer yang disebabkan oleh perbedaan gugus
fungsionalnya.
1) Alkohol
(ROH) dengan eter (R-O-R)
Contoh: C2H6O
Sebagai alkohol : CH3-CH2OH etanol
Sebagai eter : CH3-O-CH3 metoksi metana atau dimetil eter
2) Aldehida
dengan keton
Contoh: C3H6O
Sebagai aldehida : propanal
Sebagai keton :
propanon/dimetil keton/aseton
3) Asam
karboksilat dengan ester
Contoh: C3H6O2
Sebagai asam karboksilat : asam propanoat
Sebagai ester :
metil etanoat
ISOMER ALKANA
Isomer Alkana
Struktur
alkana dapat berupa rantai lurus atau rantai bercabang. Alkana yang mengandung
tiga atom karbon atau kurang tidak mempunyai isomer seperti CH4, C2H6 dan C3H8
karena hanya memiliki satu cara untuk menata atom-atom dalam struktur ikatannya
sehingga memilki rumus molekul dan rumus struktur molekul sama. Perhatikan
gambar di bawah ini:
Dalam senyawa
alkana juga ada yang rumus molekulnya sama, tetapi rumus struktur molekulnya
berbeda. Mulai dari alkana dengan rumus molekul C4H10 mempunyai dua kemungkina
struktur ikatan untuk menata atom-atom karbonnya seperti di bawah ini:
Untuk
senyawa-senyawa tersebut disebut isomer. Oleh karena perbedaan hanya pada
kerangka struktur maka isomernya disebut isomer kerangka.
Untuk pentana (C5H12) memiliki
tiga kemungkinan struktur ikatan untuk menata atom-atom karbonnya yaitu:
Kita dapat
menyimpulkan dari 2 contoh di atas bahwa semakin bertambah jumlah atom C pada
rumus molekul suatu alkana maka semakin banyak isomernya seperti yang tertera
ditabel bawah ini:
Jumlah atom C
|
C4
|
C5
|
C6
|
C7
|
C8
|
C9
|
C10
|
C20
|
Rumus molekul
|
C4H10
|
C5H12
|
C6H14
|
C7H16
|
C8H18
|
C9H20
|
C10H22
|
C20H42
|
Jumlah isomer
|
2
|
3
|
5
|
9
|
18
|
35
|
75
|
366.319
|
Pertanyaa:
kenapa pada ikatan H-C-C sudut ikatannya
lebih besar dari sudut ikatan H-C-H ?
Jawab: ikatan H-C-C
memiliki sudut ikatan yang lebih besar dibandingkan dengan ikatan H-C-H karena
bentuk molekul H-C-C terdapat ikatan
sigma yang mempunyai tolakan yang lebih besar dibanding ikatan phi yang
terdapat pada molekul pada H-C-H.
assalamualaikum sriwahyuni, saya ingin bertanya bahwa yang kita ketahui setiap molekul organik dalam penamaannya ada 3 bagian, yaitu : prefix, parent dan sufix. Mohon diberikan contoh dan tunjukkan bagian-bagian tersebut.
ReplyDeleteterima kasih.
waalaikumsalam wela,
Deleteiya benar, berikiut adalah contohnya:
CH3CH2MgCl
dimana:
CH3CH2 adalah parent
Mg adalah prefix dan
Cl adalah suffix
assalamualaikum saudari ayu
ReplyDeletesaya ingin bertanya bisakah anda jelaskan mengapa aldehid lebih reaktif daripada keton ?
WAALAIKUMSALAM AAN,
ReplyDeleteALDEHID lebih reaktif karena halangan sterik pada aldehid lebih kecil dibandingkan dengan KETON sehingga menyebabkan aldehid lebih reaktif dari keton
assalamualaikum wr.wb. sriwahyuni, saya ingin bertanya Apakah yang mempengaruhi titik didih dan titik didih pada alkane?
ReplyDeletewaalaikumsalam wela,
Deletesaya akan mencoba menjawab pertanyaan dari wela
Yang mempengaruhi titik didih dan titik leleh pada alakna adalah Mr. Dimana Titik didih dan titik leleh alkana naik dengan pertambahan nilai Mr.